10 Macam Puisi Cinta Romantis Dan Menyentuh


Puisi mengandung kata-kata indah yang sangat cocok untuk menyatakan suatu perasaan cinta. Segala bentuk verbal cinta yang jujur melahirkan sebuah puisi yang bernilai tinggi. Kata-kata yang sederhana saja sudah cukup untuk mewakilinya apalagi kata-kata yang rumit. Intinya, sebuah puisi memang pantas untuk hal-hal yang romantis dan penuh cinta.


Puisi romance atau romantis berisi ungkapan rasa sayang dan cinta dari seseorang kepada orang yang ia cintai. Sesuai dengan istilah Perancis “romantique” yang artinya keindahan perasaan, kasih sayang, rindu tak terperi dan lain-lain. Rasa cinta itu bahu-membahu sifatnya luas dan universal. Tidak hanya untuk kekasih, sanggup juga rasa cinta kepada Tuhan, ibu, sahabat, saudara, bahkan binatang peliharaan sekalipun.

Tanpa menunggu lama lagi, berikut ini beberapa teladan dari puisi romantis yang sudah saya rangkum khusus untuk Anda.


1.   Surat Cinta

Kutulis surat cinta ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi rambut mainan
bawah umur peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah.
Wahai, Dik Narti,
saya cinta kepadamu!

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercinta-cintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kamu menjadi istriku!

Karya : WS Rendra

2.    Dalam Do’aku

dalam doaku subuh ini kamu bermetamorfosis langit yang semalaman
tak memejamkan matanya, yang meluas bening siap
mendapatkan cahaya pertama, yang melengkung hening karena
akan mendapatkan suara-suara

ketika matahari mengambang hening di atas kepala, dalam
doaku kamu bermetamorfosis pucuk-pucuk cemara yang hijau
senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan
muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana

dalam doaku sore ini kamu bermetamorfosis seekor burung gereja yang
mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di
ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang
tiba-tiba gelisah dan terbang kemudian hinggap di dahan mangga
itu

magrib ini dalam doaku kamu bermetamorfosis angin yang turun sangat
pelahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan kecil itu,
menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan menyentuh-
nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bu-
lu mataku

dalam doa malamku kamu bermetamorfosis denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah
batasnya, yang setia mengusut diam-diam demi rahasia, yang
tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

aku mencintaimu, itu sebabnya saya takkan pernah selesai
mendoakan keselamatanmu

(1989)

       Sapardi Djoko Damono, Hujan Bulan Juni (Jakarta, Gramedia:2015), hlm.109-110

3.    Sajak Putih

       Buat tunanganku Mirat

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kamu darah mengalir dari luka
Antara kita Mati tiba tidak membelah…

Buat miratku, Ratuku! kubentuk dunia sendiri,
dan kuberi jiwa segala yang dikira orang mati di
alam ini!
Kucuplah saya terus, kucuplah
Dan semburkanlah tenaga dan hidup dalam tubuhku…

       Karya : Chairil Anwar

4.   Kesadaran

Pada kepalaku sudah direka,
Mahkota bunga kekal belaka,
Aku sudah jadi merdeka,
Sudah menerima senang baka.

Aku melayang kelangit bintang,
Dengan mata yang bercaya-caya,
Punah sudah apa melintang,
Apa yang dulu mengikat saya.

Mari kekasih, jangan ragu
Mencari jalan; saya mendahului,
Adinda kini
Mari, kekasih, turut daku
Terbang kesana, dengan melalui,
Hati sendiri

       Karya : Armijn Pane

5.    Puisi

Jalan ini berdebu, kekasih
Terbentang di padang rasa
Enam belas matahari memanah dari enam belas ufuk
Siang pun bergairah sepanjang kulminasi

Bahak malam mengikut pelan langkah tertatih
Ketipak bulan putih
Di taman kekasih

Pengantinku
Antara batu dan pasir merah
Tersembunyi jejak-jejak yang singgah

       Karya : Korrie Layun Rampan

6.   Cermin Cinta

Kini ku coba membukakan mata dan tersadar,
Bahwa saya masihlah seseorang yang kamu cinta,
Yang tak seorang pun tahu alasannya,
Tak ubahnya saya pun senang dan gembira lantaran mu.

Dengan mata, coba kutangkap bayang ku pada cermin kamar ku,
Ku lihat perutku membuncit penuh keceriaan dan punggung ku,
Tertancap panah asmaramu…
Kepalaku tertunduk berat terbebani mahkota cinta mu,

Hingga jadinya ku tegakkan kepalaku dan ah…
Cepat ku telan senyum manis ku yang semenjak tadi menghiasi bibirku.
Krakkkk!! Seketika cermin ku pecah, menyadari betapa tidak tampannya aku.

      Sumber : https://ekspektasia.com
 
7.   Tuhan Tahu Aku Mencintaimu

Engkau bukanlah hujan
tetapi engkau selalu menarik air hujan
menjadi mata air hujan di mataku

keberadaanmulah yang menjadi alasan
mengapa awan mendung muncul pagi ini, dan
memaksaku menumpahkan hujan
untuk kesekian kalinya, dari
kelopak yang sudah dengan susah payah kukeringkan.

Aku hanya tidak menyangka saja
bahwa saya yang telah berpaling
dari kecupmu yang membara dalam kata-kata,
masih sanggup mencicipi adamu yang jauh
tetap mengimani cintaku.

Maka saya mohon kepadamu,
berbelas kasihlah kepada sepasang mata
yang mungkin sedang menatap puisi ini.

Atau kita sanggup bersepakat,
melalu segala yang ada, bahwa
Tuhanpun tahu cintaku tidak musnah oleh waktu
sampai simpulan hidup menjemputku dan
akan ku tunggu kamu di lain waktu

Legiman Partowiryo, https://ekspektasia.com
 
8.   Happy Anniversary

Berawal dari tatapan mata
Yang tak pernah kusangka
Tumbuh menjadi rasa suka
Berawal dari sapaan yang biasa saja
Kini tumbuh menjadi satu jiwa
Yang membuat kita selalu bahagia

Tak terasa sudah satu tahun lamanya
Kita berbahagia, melewati pahit
Manisnya cobaan di dalamnya
Terimakasih bidadariku…
Kau tetap setia pada hati yang
Ingin selalu bersama denganku
Semoga ikatan kita akan selalu terjaga
Hingga restu semesta iringi langkah kita

       Abdul Zaelani, https://ekspektasia.com
 
9.    Perkahwinan

       SEKARANG, CINTA mulai membuat puisi dalam prosa kehidupan, untuk
       mencipta fikiran-fikiran masa kemudian menjadi nyanyian kebanggaan supaya bersenandung
       siang hari dan menyanyi pada malam hari

       Sekarang, hasrat menyingkapkan tabir keraguan dari kebingungan
       pada tahun-tahun yang telah berlalu

       Dari rangkaian kesenangan, ia merajut kebahagiaan
yang hanya sanggup dilampaui
       dengan kebahagiaan jiwa ketika ia memeluk tuannya

       Itulah dua peribadi kukuh yang berdiri berdampingan
       untuk mempertentangkan cinta mereka      
       dengan kedengkian dari takdir yang lemah
      
       Itulah perpaduan anggur kuning dengan anggur warna lembayung
       untuk menghasilkan paduan keemasan,
       warna cakrawala ketika fajar merekah

       Itulah kontradiksi dua roh untuk pertentangan
       dan kesatuan dua jiwa dengan kesatuan
       Ia yakni curahan hujan jernih
       dari langit murni ke dalam kesucian alam
       membangkitkan kekuatan-kekuatan ladang yang penuh berkat

       Apabila pandangan pertama dari wajah sang kekasih
       adalah menyerupai benih yang ditaburkan oleh cinta
       di ladang hati manusia
       dan ciuman pertama dari dua bibir
       adalah menyerupai bunga pertama cabang kehidupan
       maka perkahwinan

       adalah buah pertama dari bunga pertama benih itu

       (Dari bunyi sang guru)

       Khalil Gibran, www.gudangmakalah.com

10.  Puisi Kupu-Kupu

Metamorfosa

Engkaulah pralambang perubahan
Bentuk jelmaan nan indah
Dari ulat yang jelek rupa
Engkau merubah kebencian
Menjadi keterpesonaan

Lihatlah ketika engkau menggeliat
Lalu dalam kepompong kamu bermetamorfosa
Manjadi kecantikan yang berterbangan
Diantara bunga dan keindahan

Lihatlah bagaimana mekar bunga menyambutmu
Dengan kemekaran yang bersambut keharuman
Hinggap menyerap madu
Lalu mengepak sayap terbang membelah angkasa

Kupu - kupu
Dalam sayapmu ada harapan
Tidaklah keburukan sanggup berubah
Menjadi keterbaikan yang mengunci kesempurnaan

      Sumber : www.duniapuisi.com

Sekian puisi cinta romantis pada kesempatan kali ini. Baca juga artikel puisi lainnya di blog ini. Semoga bermanfaat untuk Anda. Terima kasih.

Sumber https://borneosembilandua.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berguru Bahasa Inggris Mudah

Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan

Lakukan 8 Langkah Ini Untuk Mencegah Penyakit Jantung