7 Permainan Seru Dan Unik 17-An



Hari Kemerdekaan 17 Agustus hanya dalam hitungan hari saja, tapi semenjak beberapa ahad lalu, kemeriahannya sudah terlihat hampir di setiap sudut kota. Gedung-gedung pemerintah serta sekolah-sekolah kini sudah berhias nuansa merah-putih.
Apalagi di istana negara, yang terletak di ibukota Jakarta sana, setiap tahun wajib mengadakan upacara bendera yang tentu saja dihentikan sembarangan.

Bagi kita orang-orang biasa, mengibarkan bendera di rumah masing-masing dan menonton upacara di TV saja sudah cukup memuaskan. Namun, di setiap tempat dari Sabang hingga Merauke sudah niscaya selalu ada pesta rakyat kecil-kecilan.

Ada satu kegiatan rutin yang mustahil dilewatkan setiap tahunnya, yaitu perlombaan 17 Agustus yang selalu ditunggu, terutama oleh anak-anak. Sudah niscaya di setiap cabang permainan penerima bawah umur tidak pernah mangkir untuk ikut. Tak peduli menang atau kalah, semua yang ikut hanya ingin mencicipi kemeriahan dari pesta kemerdekaan.   

Sebagai bentuk suka cita saya kali ini menyambut tujuh belasan, dalam artikel khusus ini saya ingin memperlihatkan perlombaan apa saja yang seru sekaligus unik pada setiap pesta 17-an. Cekidot!

1.    Panjat Pinang
 
Romantis banget ya..
Permainan satu ini telah menjadi semacam ikon setiap 17-an, sudah mengakar cukup dalam budaya kita. Cara bermain panjat pinang tidak mengecewakan sulit alasannya perlu usaha keras dan team work dari para peserta. Pohon pinang dilumuri dengan oli/pelumas kemudian digantungkan aneka macam macam hadiah ibarat kipas angin, rice cooker, hingga sepeda. Siapapun yang berhasil hingga ke puncak itulah yang jadi pemenangnya.

      Jika dirunut ke sejarah Indonesia, permainan ini diadakan oleh penjajah Belanda untuk orang-orang pribumi. Tujuan mereka pada waktu itu hanya untuk merendahkan, alasannya kaum pribumi yang saling berebutan hadiah menjadi hiburan yang lucu bagi mereka. Banyak terjadi pro dan kontra terhadap permainan ini, namun sebagian besar orang sudah tidak mempermasalahkan hal itu.

      Walaupun begitu, panjat pinang hanyalah permainan. Tidak perlulah kita ingat dengan sejarah pahit itu lagi, alasannya konteks yang ada kini sudah jauh berbeda dari aslinya. Panjat pinang sekali lagi hanyalah permainan, alasannya di masa kini, tidak ada pihak yang merasa dilecehkan disini, baik penerima maupun penonton sama-sama terhibur.
    
2.    Balap Karung
 
Bisa terbang juga ya !
 
    Pada mulanya, balap karung muncul sebagai pengingat akan usaha rakyat Indonesia di masa penjajahan, yang hidup serba kekurangan. Untuk sekadar penghangat badan saja, mereka hanya punya karung goni sebagai ganti pakaian, yang pastinya menciptakan kulit gatal-gatal dan memerah.

      Lahirlah permainan balap karung sebagai bentuk kuatnya tekad dan semangat juang yang berapi-api rakyat Indonesia meskipun hidup diliputi kesengsaraan. Semangat itu diwakili dengan bersusah payah balapan lari sambil menggunakan karung goni.

      Aturan dalam balap karung bahwasanya melompat-lompat dengan karung goni hingga ke garis finish, tapi tetap saja disebut lari karung. Ketika balapan dimulai semua penonton niscaya bersorak melihat agresi para peserta. Balap karung juga diadakan di negara lain dengan tujuan yang berbeda-beda.


3.    Perang Bantal

klikhotel.com
Perang yang satu ini tidak perlu angkat senjata hingga berdarah-darah ataupun hingga badan luka-luka. Senjata yang digunakan untuk melawan musuh pun bukan senjata tajam atau menggunakan peluru, cukup berbekal bantal guling saja. Ini yaitu satu-satunya perang yang paling murah tanpa perlu biaya.

       Perang ini tidak lain dan tidak bukan yaitu perang bantal. Cukup dua orang saja yang ikut pada setiap babak. Aturan bermainnya pun simpel, pemain hanya perlu saling pukul dengan guling hingga salah satu jatuh ke sungai dangkal yang ada di bawahnya. Kedua penerima duduk di atas titian bambu yang licin, menambah serunya menonton lomba ini.

    Salah satu permainan paling kocak berdasarkan saya, mereka yang saling pukul juga tertawa-tawa, ibarat dengan menonton program komedi. Saya sendiri tidak tahu niscaya asal permintaan permainan ini, alasannya tidak banyak yang membahasnya. Mungkin berasal dari budaya luar, misalnya di negara Barat saja selalu ada ekspo perang bantal setiap tahunnya atau ketika kemping dan menginap bersama. Bedanya di sana tidak perlu sungai, mereka bermain di darat, isi bantalnya bulu bebek jadi tidak heran banyak bulu-bulu yang bertebaran setelahnya.      

4.    Lomba Makan Kerupuk
 
id.wikipedia.org
      Lomba yang satu ini selain seru, juga sanggup mengisi perut yang sedang lapar, sehingga banyak yang ikut serta. Tali dipotong kemudian diikat satu-satu ke tiang bambu atau tali panjang sesuai jumlah pemain. Panjang tali diadaptasi dengan tinggi masing-masing peserta, kemudian diikatkanlah kerupuk di ujung tali. Setiap penerima dihentikan memegang kerupuk, mereka hanya boleh menggunakan mulut. Yang lebih menyiksa lagi bila ada yang menggoyang tali hingga kerupuk terlepas dari mulut, jadi harus ulang lagi dari awal.

    Permainan ini dibentuk untuk memperingati usaha rakyat Indonesia pada masa penjajahan, betapa sulitnya untuk menikmati makanan enak, hanya kerupuk yang sanggup dimakan. Tapi kini kerupuk bukan lagi makanan untuk orang miskin, kerupuk juga sangat diminati oleh orang kaya, bahkan sudah dikenal hingga mancanegara.  

      Setelah derajat kerupuk naik, lomba makan kerupuk bukanlah sekedar pengingat akan masa penjajahan lagi, tapi sudah menjadi lomba yang bergengsi meskipun sederhana.

 5.    Tarik Tambang
 
k-game.net
      Tarik tambang yaitu salah satu permainan yang mempunyai penerima paling banyak, diikuti mulai dari bawah umur bahkan ada juga ibu-ibu yang ikut. Di banyak negara lain di dunia, permainan tarik tambang juga diadakan pada event-event tertentu  sama juga halnya dengan kita.

      Ada sejarah yang menyampaikan kalau permainan satu ini berkembang di masa kolonial Belanda dimana masyarakat pribumi waktu sering bekerja menarik barang dengan tali tambang. Tapi saya agak kurang sepakat alasannya di seluruh belahan dunia lomba tarik tambang juga ada. Boleh saja ada yang beropini sejarah tarik tambang begini atau begitu, tak ada yang tahu secara niscaya siapa yang pertama kali bermain tarik tambang.

      Untuk bermain tarik tambang harus diikuti satu regu (bisa 5-10 orang), setiap tim harus berusaha dengan sekuat tenaga tolong-menolong menarik tambang yang teksturnya keras dan tebal. Tak heran bila sehabis bermain tangan terasa kebas, telapak tangan merah serta tergores. Hadiah bagi pemenang jumlahnya juga tidak sedikit, kadang kala ada pula hadiah berbentuk piala. Meskipun capek jarang ada penerima yang mengeluh, apalagi yang protes alasannya kalah bertanding.


6.    Balap Kelereng

Bule ikut balap kelereng
   Lomba balap kelereng satu ini termasuk unik, para penerima harus berusaha menyeimbangkan kelereng diatas sebuah sendok sambil berjalan secepat-cepatnya menuju garis finish.

      Bila dilihat sekilas permainan ini memang terlihat simpel, tapi sulit sekali untuk dilakukan dengan benar. Terutama bagi penerima anak-anak, ditambah dengan bunyi riuh dari orangtua mereka yang menonton, niscaya sulit untuk konsentrasi.

      Tetapi, bila ada satu saja yang berhasil, semua pun ikut bahagia bila melihatnya. Selain membawa kesenangan, lomba ini juga sanggup meningkatkan konsentrasi dan rasa percaya diri seseorang.

7.    Balap Bakiak

 
suaramerdeka.com
      Permainan paling terakhir ini sering dimainkan di lapangan rumput yang sedikit becek, sekedar menambah tantangan bagi peserta. Alat yang digunakan pun unik, yaitu sepasang kayu panjang dipasangi tiga atau empat karet ban dalam ibarat sandal tandem. Dilihat dari bentuk alatnya, sudah niscaya minimal 3-4 orang ikut sebagai peserta. Dalam satu tim, harus berusaha menjalin kekompakan ketika berlomba hingga garis finish.

      Tujuan permainan tidak hanya melulu balap hingga finish, sanggup juga lomba mengumpulkan bendera atau benda lain, siapa paling banyak ia yang menang. Peserta sanggup jatuh kalau salah satu tidak melangkah seirama dengan rekannya, semua harus siap berkotor-kotor.

      Nama bakiak diambil dari bahasa Jawa yaitu, sandal kayu murah bikinan sendiri dari materi daur ulang (ban bekas), di Jepang juga ada bentuk sandal kayu yang sama, tapi ditambah hak di alasnya.      

Sampai disini, 7 permainan seru dan unik ketika 17-an, walaupun ada beberapa permainan yang sejarahnya cukup pahit, sekali lagi itu hanyalah permainan saja. Ini juga sanggup menjadi rujukan untuk lomba tujuh belasan nanti. Saya disini hanya untuk sekedar mengembangkan saja, mau terima atau tidak saya serahkan pada pembaca.

Semoga artikel ini sanggup memperlihatkan hiburan bagi Anda yang sedang bosan ataupun resah (hehehe...). Bila ada kesalahan, mohon dimaafkan. Terima kasih.

Sumber https://borneosembilandua.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan

Karakteristik Sastra Usang Dan Jenisnya

Daftar Istilah Masak-Memasak Bahasa Inggris