Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Cerpen



Sebuah kisah pendek atau cerpen yang baik, terdapat unsur-unsur penting yang harus ada di dalamnya. Unsur-unsur tersebut menjadi penyusun utama dari terbentuknya kesatuan kisah yang utuh. Dalam sastra Indonesia, unsur-unsur tersebut lebih dikenal sebagai unsur intrinsik.
Dari namanya sanggup disimpulkan bahwa unsur tersebut ialah apa saja inti yang terkandung di dalamnya.

Selain unsur intrinsik pada sebuah cerpen, ada pula unsur yang berada di luar cerita, yang disebut unsur ekstrinsik. Secara tidak langsung, unsur dari luar tersebut menjadi pondasi utama menyerupai sistem penyusun badan makhluk hidup. Unsur intrinsik dan ekstrinsik tidak hanya digunakan untuk membedah isi sebuah cerpen saja tapi juga untuk kisah yang sifatnya lebih panjang dari itu, menyerupai novel, roman, esai dan lain sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah klarifikasi singkat unsur intrinsik dan ekstrinsik pada sebuah cerpen. Silakan dibaca.

Unsur Intrinsik Cerpen

Tema
Unsur paling utama ialah tema alasannya terdapat ilham pokok dan sandaran utama munculnya sebuah karangan cerpen. Jika tema tidak ada, maka sebuah kisah niscaya tidak akan punya nyawanya sendiri.

Judul
Pada sebuah cerpen, judul tidak terlalu penting untuk dimunculkan dulu. Setelah sebuah konsep kisah sudah rampung, barulah judul kisah akan lahir dengan sendirinya.

Alur
Urutan insiden atau kronologis pembentuk sebuah kisah disebut alur. Alur sebuah cerpen terdiri dari tiga jenis alur, yaitu :
1.  Alur maju, berarti insiden di dalam kisah itu terus ke depan hingga ke selesai cerita.
2.  Alur mundur, insiden yang terjadi tidak sejalan dengan urutan waktu menyerupai biasanya (mundur ke belakang).
3.  Alur campuran, bentuk gabungan sebuah kisah antara alur maju dan mundur.

Berikut ini ialah tahapan di dalam sebuah alur kisah :
1.  Pengantar, melukiskan sebuah insiden yang mengawali cerita.
2.  Awal masalah, kemunculan persoalan yang dialami para tokoh.
3.  Klimaks/puncak, konflik berada pada puncaknya.
4.  Antiklimaks/menurun, konflik yang perlahan-lahan mulai mereda.
5.  Resolusi, konflik berakhir dengan penyelesaian.

Latar / Setting
Untuk menggambarkan sebuah cerita, posisi latar atau setting itu benar-benar penting. Tempat terjadinya peristiwa, waktu serta suasana yang berlangsung di dalamnya menjadi faktor pendukung utama semoga kisah lebih hidup.

Penokohan
Untuk memperjelas bagaimana mengidentifikasi karakter-karakter dalam sebuah cerpen, sanggup terlihat dari tiga aspek di bawah ini.
1.  Dialog, percakapan yang terjadi antara satu tokoh dengan yang lain.
2.  Penjelasan tokoh oleh pengarang.
3.  Penggambaran tokoh secara fisik.

Watak
Tokoh-tokoh yang hadir pada sebuah cerita, mempunyai tabiat atau aksara bermacam-macam layaknya di kehidupan nyata. Ada tiga macam tugas dan tabiat pada sebuah cerpen, antara lain :
1.  Tokoh Protagonis, tokoh dalam kisah yang mempunyai sifat yang baik dan disukai oleh pembaca.
2.  Tokoh Antagonis, kebalikan dari protagonis, tokoh ini mempunyai sifat yang jahat dan sering dibenci oleh pembaca.
3.  Tokoh Tritagonis, tokoh-tokoh sampingan atau yang menengahi antara kedua tokoh di atas.

Amanat
Sebuah kisah yang dibuat, pastilah mempunyai pesan yang ingin disampaikan oleh si  pengarang. Seringkali pesan-pesan itu berwujud hikmah serta nilai-nilai moral yang sanggup di teladani oleh pembacanya. Amanat selalu muncul dalam cerita-cerita dongeng yang khusus dibentuk untuk anak-anak.

Unsur Ekstrinsik Cerpen

Nilai Cerita
Sebuah kisah sering mengangkat nilai-nilai menyerupai agama, budaya, politik untuk membangun suasana semoga lebih mengena pada pembaca dari kalangan tertentu. Cerita rakyat contohnya, sering mengangkat nilai suatu budaya dan agama tertentu.  

Latar Belakang Pengarang
Pertanyaan yang sering muncul jikalau seorang pembaca terpengaruh oleh suatu kisah yaitu, menyerupai apakah kehidupan yang dijalani oleh sang penulis. Tidak jarang seorang penulis cerpen menciptakan kisah yang menyerupai dengan kehidupan positif yang ia jalani.

Situasi Sosial
Dinamika sosial yang terjadi pada ketika tertentu sering menjadi dampak berpengaruh seorang pengarang untuk menulis cerita. Hal ini tidak jarang untuk membangkitkan emosi para pembacanya.


Sekian artikel dari aku kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih.

Sumber https://borneosembilandua.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan

Karakteristik Sastra Usang Dan Jenisnya

Daftar Istilah Masak-Memasak Bahasa Inggris